rindumu adalah kerumitan dalam segala kemudahan yang pernah ku temui





aku ingin mengajukanmu di hadapan Tuhan sebagai ketetapan takdir yang tak dapat di ganggu gugat


Tanpa disadari kita saling menyakiti,menutupi rasa sayang dengan segala kemunafikan. Tak ada yang ingin mengalah kecuali setelah ada airmata


Jika kelak segala kesenangan hanya akan menjadi kenangan setidaknya kita pernah saling menggenggam tangan.



Kekecewaanku mendarah daging mengalir keseluruh ingatan kemudian menghapus jutaan rindu yang belum usai



aku selalu senang berdiri diantara sajak-sajakku menyusun aksara penuh membentuk segala sisi dengan kebahagiaan tapi kelemahanku hanya satu, aku selalu terjebak rindumu aku selalu gagal menggambarkan keindahan sajak tanpa membayangkanmu, sayang.. kamu tahu? senyummu benar-benar meracuni sajakku menghipnotis jemariku agar selalu melukis kejujuran bahwa tak sedetikpun aku pernah berhenti merindukamu.
 
seandainya Tuhan mengganti udara yang kuhirup ini dengan nafasmu aku pasti tak pernah ingin mengenal arti dari kematian

aku tak pernah mampu bermain dengan aksara tapi aksara selalu mengajaku bermain sambil sesekali mengingat senyummu, aku tak pernah minta untuk diajari bagaimana cara merindu tapi rindumu selalu menarikku untuk merindukanmu berkali-kali. aku tak pernah minta dilahirkan kedunia tapi namamu membuatku bersyukur pernah dilahirkan. aku tak pernah minta dipertemukan denganmu tapi pertemuan mengajak kita bermain terlalu jauh menciptakan kenangan dengan kesenangan. ternyata benar keinginan selalu berbanding lurus dengan kenyataan bahwa melupakanmu hanya akan membuatmu abadi didalam ingatan.
bersamamu, aku seperti menemukan kembali masa kecilku melupakan segala kesedihan hingga aku lupa aku pernah luka dan aku lupa bahwa saat ini aku sedang terjatuh bersamamu menciptakan luka baru
 aku mencintaimu di keseluruhan waktu tak mengenal pagi siang sore ataupun malam hingga tak cukup waktu untuk menggambarkan alunan lembut detak jantung ketika pelukanmu diam-diam meresap ke seluruh ingatanku.. ah rasanya aku mulai tak mengenal matahari, melupakan indahnya suara rintik gerimis, melampaui segala keindahan diatas bumi. rasanya aku ingin melupakan waktu. berhenti di detik ini saja  mengganti denyut nadi dengan nafasmu mengisi detak jantung dengan tawamu
 
aku hanya sedang melawan arus kerinduan melupakan jarak yang menjadi rintangan saat tubuh ini butuh dekapanmu melupakan waktu saat mata ini harus beristirahat sejenak melupakan haru saat namamu bermain-main di kepalaku aku hanya ingin menyatu dengan khayalanku seolah-olah aku sedang memelukmu kita sedang tertawa riang dengan lelucon nakalmu yang selalu bisa menarik ujung bibirku untuk tersenyum, ah kau selalu bisa menjadi juara atas segala kerinduanku.
sayang, katamu dunia ini kejam tapi nyatanya kau salah. dunia begitu baik ada banyak kesempatan untuk aku melihat hidup menikmati detik demi detik menghirup udara segar dan berteduh di balik indahnya redup malam mungkin yang kejam bukanlah dunia tapi beberapa bagian dari dunia yang tak ingin melihat kebahagianmu jatuh di tanganku setidaknya kita masih punya akhirat kita masih punya cukup waktu untuk berdoa agar Tuhan sudi mempersatukan nama kita sebagai lukisan abadi di surga


 aku pernah menangis di balik kaca jendela menyimpan suara tangis dibalik deras hujan berteriak tanpa suara meninggalkan jejak airmata, aku pernah khilaf dengan seringkali berpikir bahwa hidup ini tak adil, Tuhan pilih kasih ia sama sekali tak memberiku kesempatan untuk menikmati kasih sayang seorang ayah ia sama sekali tak memberiku kesempatan menikmati perhatian penuh dari seorang ibu ia juga tak memberiku kesempatan bagaimana rasanya menikmati malam dibalik dekapan mereka, hanya ada suara hentakan kaca hempasan tangan dan suara tangis. hanya itu gambaran masa kecilku yang kuingat. sepertinya Tuhan terlalu enggan menuliskan setitik kebahagiaan untukku saat itu. hingga aku tak mengerti apa hebatnya uang saat yang dibutuhkan hanyalah kasih sayang. Tuhan ada banyak sesak yang tertanam di dadaku tentang hidup juga pertanyaan " apa tidak ada peranan yang lebih baik dari ini untuk aku di duniamu?'
aku harap namamu adalah takdirku yang masih berada di genggaman Tuhan
aku berlayar dari waktu ke waktu membawa muatan rindu yang semakin penuh