aku tak pernah mampu bermain dengan aksara tapi aksara selalu mengajaku bermain sambil sesekali mengingat senyummu, aku tak pernah minta untuk diajari bagaimana cara merindu tapi rindumu selalu menarikku untuk merindukanmu berkali-kali. aku tak pernah minta dilahirkan kedunia tapi namamu membuatku bersyukur pernah dilahirkan. aku tak pernah minta dipertemukan denganmu tapi pertemuan mengajak kita bermain terlalu jauh menciptakan kenangan dengan kesenangan. ternyata benar keinginan selalu berbanding lurus dengan kenyataan bahwa melupakanmu hanya akan membuatmu abadi didalam ingatan.