aku hanya sedang melawan arus kerinduan melupakan jarak yang menjadi rintangan saat tubuh ini butuh dekapanmu melupakan waktu saat mata ini harus beristirahat sejenak melupakan haru saat namamu bermain-main di kepalaku aku hanya ingin menyatu dengan khayalanku seolah-olah aku sedang memelukmu kita sedang tertawa riang dengan lelucon nakalmu yang selalu bisa menarik ujung bibirku untuk tersenyum, ah kau selalu bisa menjadi juara atas segala kerinduanku.