fiksi mini

Dijual; Sepatu bayi. Belum pernah dipakai

Matanya berkaca-kaca, menatap istrinya membelai lembut sepasang sepatu bayi.
“Secepat itu Tuhan mengambilnya..“
“ Sudahlah, bu. Semoga yang memakainya kelak setampan anak kita.” Katanya.

Uang Jatuh

Selembar uang seratus ribu terbaring tepat diujung kakiku. Baru saja aku menoleh kewajah temanku, dia telah membungkuk memungut uang itu.
“ Namanya rejeki, takkan lari. “ kata temanku. Uang itu mendadak hilang kedalam saku celannya.
Aku menatap matanya lekat, tajam.

Anonim

“ Kenalkan, saya Bocah Gendeng. Itu, yang foto profilnya kartun sinchan “
“ Saya Tante Bohay. Yang foto profilnya gitar spanyol.”
“ Saya Rembulan Malam..”

bulan puasa

Ia belum lagi menstater mercy-nya, saat matanya tertumbuk pada sosok pengemis yang tadi disedekahinya digerbang mesjid.
“ Loh kamu, ini kan bulan puasa ? “
“ Tuan puasa ? “ Pengemis itu tersenyum, lalu kembali menyuap nasi bungkusnya.
“ Tentu sa..”

Negeri Setan

Matahari tenggelam beberapa menit lalu. Ia belum juga membatalkan puasanya. Dikota itu, tak satupun toko buka. Warung tertutup. Pintu-pintu rumah didapatinya terkunci. Matanya menyapu jalan, lengang.
‘Kemana perginya orang-orang dikota ini ?’ Ia membatin.
Selepas sholat magrib, tubuhnya tersentak oleh ledakan petasan, sahut-menyahut. Tampak anak-anak tumpah ruah dijalan raya. Silih berganti mereka menyundut petasan tanpa pengawasan seorang dewasa pun.
“ Nak, kemana perginya orang-orang tua dikota ini ? “ Ia menegur seorang bocah terdekat.